Sabtu, 23 April 2011

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI


NAMA : CAHYA MEDIASWARA
NIM    : 12096631

Kebijakan dan Perencanaan Proyek Sistem Informasi 

Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan dan perencanaan terlebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak tersebut.

1.      Kebijakan Sistem
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem lama mempunyai kelemahan (masalah).

2.      Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem menyangkut estimasi sumberdaya (kebutuhan- kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya. Perencanaan sistem terdiri dari : perencanaan jangka pendek (periode 1–2 tahun) dan jangka panjang (periode sampai 5 tahun). Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan sistem, departemen pengembangan sistem atau depertemen pengolahan data.

3.      Proses Perencanaan Sistem
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga proses utama, yaitu :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem
Tahapan proses perencanaan sistem yaitu :
- Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
- Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
- Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
- Menetapkan kendala proyek-proyek sistem (mis. Batasan biaya, waktu, umur ekonomis, peraturan yang berlaku)
- Menetukan prioritas proyek-proyek sistem
- Membuat laporan perencanaan sistem
- Meminta persetujuan manajemen
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
Persiapan ini meliputi :
- Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen pengembangan yang ada atau dari luar perusahaan (konsultan)
- Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan
Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling layak untuk dikembangkan. Tahapan yang dilakukan yaitu :
- Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem
- Melakukan studi kelayakan
- Menilai kelayakan proyek sistem
- Membuat usulan proyek sistem
- Meminta persetujuan manajemen


Manajemen dalam organisasi terdiri dari tiga tingkatan pembuat keputusan
manajemen yaitu : manajemen tingkat bawah (operasional), manajemen tingkat
menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan manajemen tingkat atas
(strategik). Setiap level memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri dan semuanya
bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.


1.  Manajemen tingkat bawah (operasional)
- Manajer operasional membuat keputusan berdasarkan aturan-aturan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan menghasilkan hal-hal yang dapat diprediksikan bila
diterapkan dengan benar.
- Manajer operasi adalah pembuat keputusan yang pekerjaannya lebih jelas sehingga dapat mempengaruhi implementasi dalam jadwal kerja, kontrol inventaris, penerimaan, dan pengontrolan proses-proses seperti produksi.
- Manajer operasi membutuhkan informasi internal yang repetitif, dan sangat tergantung pada informasi yang memuat tentang kinerja terbaru dan merupakan pengguna on-line terbesar, sumberdaya-sumberdaya informasi real-time

2. Manajemen tingkat menengah (perencanaan dan kontrol manajerial)
- Manajer tingkat menengah membuat perencanaan jangka pendek dan mengontrol keputusan-keputusan tentang bagaimana sumberdaya bias dialokasikan dengan baik untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasional, dan meramalkan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya dimasa datang untuk meminimalkan problem-problem pegawai yang dapat membahayakan produktivitas.
- Manajer tingkat menengah sangat tergantung pada informasi internal dan membutuhkan sangat besar informasi real- time agar dapat melakukan pengontrolan dengan tepat dan informasi terbaru atas kinerja yang diukur sesuai standar.

3. Manajemen tingkat atas (strategik)
- Manajer strategik membuat keputusan-keputusan yang akan membimbing manajer operasional dan manajer tingkat menengah.
- Manajer strategik bekerja di lingkungan pembuat keputusan yang sangat tidak pasti. Membutuhkan informasi yang bersifat strategis, karena tugas kesehariannya adalah pengarahan dan perencanaan.
- Informasi yang strategis diperlukan untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi
menjalankan tugas dan tujuan organisasi.
- Membutuhkan informasi internal (agar bisa beradaptasi dengan perubahan- perubahan yang terjadi dengan cepat) dan informasi eksternal (untuk mengetahui peraturan pemerintah,kebijakan perekonomian, kondisi pasar dan strategi perusahaan-perusahaan pesaing)




MANAJEMAN PROYEK SISTEM INFORMASI


NAMA : USWATUN HASANAH
NIM     : 12096614

Manajemen Proyek Sistem Informasi
·         Perkiraan Proyek Sistem Informasi
Sekarang biaya merupakan elemen yang paling penting dan mahal dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Perkiraan biaya yang salah atau kurang tepat dapat mengurangi keuntungan atau malah kerugian. Perkiraan biaya sistem informasi dan usaha tidak dapat dihitung dengan tepat, karena banyak variabel (manusia, teknikal, lingkungan) yang mempengaruhinya.
Untuk mencapai perkiraan biaya dan usah yang dapat diandalkan, digunakan
pilihan sebagai berikut :
- Memperkirakan waktu yang paling lama dari pengerjaan proyek
- Perkiraan berdasarkan pada proyek yang sama
- Menggunakan teknik dekomposis
- Menggunakan satu atau lebih model empiris
- Memperkirakan waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan merupakan bagian yang paling sulit, untuk itu butuh pengalaman dalam memperkirakan waktu yang diperlukan. Penjadwalan tugas-tugas (kegiatan) dapat menggunakan :

1. Grafik Gantt
Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas
(kegiatan) dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan panjang relatif
tugas-tugas yang dikerjakan.

      2. Diagram PERT (Program Evaluation and Review Techniques)
Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan simpul dan tanda panah yang
kemudian dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan
jadwal yang diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah
dijalankan. Diagram PERT lebih baik dari Gantt, karena :
- Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas
- Mudah mengidentifikasi jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritis
- Mudah menentukan waktu kendur

3. Penjadwalan proyek berbasis komputer
menggunakan PC untuk membuat jadwal proyek lebih praktis dan menguntungkan.
Contoh program penjadwalan yaitu Ms Project, Symantec’s Timeline dan Computer
Associates’ CA-Super Project.


·         Proses pengembangan sistem informasi dikembangkan oleh pelaku-pelaku
yang dapat dikatagorikan dalam 5 kelompok :
1. Manajer senior, yang bertugas mendefinisikan permasalahan-permasalahan bisnis
dan sangat berpengaruh pada proyek tersebut.
2. Manajer proyek (teknik), yang merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan
mengontrol orang-orang yang bekerja dalam proyek tersebut (praktisi).
3. Praktisi, adalah orang yang mempunyai kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk
mendapatkan produk sistem informasi (program aplikasi).
4. Pelanggan, adalah orang yang membutuhkan sistem informasi tersebut.
5. Pengguna akhir, orang yang berinteraksi dengan sistem informasi yang
dikaitkan dengan penggunaan produk.


KONSEP DASAR PROYEK SISTEM INFORMASI


nama : siti nurleli
nim    : 12096601




Konsep Dasar

      -    Planning (Perencanaan)
 Menentukan sasaran, pendefinisian proyek, organisasi tim.
·    Scheduling (Penjadwalan)
Berhubungan dengan manusia, uang dan pasokan (supply) pada aktivitas tertentu.
·         Controlling (Pengendalian)
 Memonitor sumber daya, biaya, kualitas, revisi rencana dan pergeseran sumber daya

Pengembangan Software
·         Manajemen pengembangan software yang mencakup perencanaan, penjadwalan dan pengendalian terhadap orang (manusia), proses dan produk.
·         Perlunya manajemen membuat software karena prosesnya kompleks dan berdurasi lama.

Pengembangan Proyek
·         Rencana Proyek didokumentasi sedemikian rupa sehingga proses pembuatannya lebih efektif dan menghasilkan software dengan kualitas baik
·         Salah satu cara untuk memastikan rencana proyek dapat berjalan dengan benar adalah dengan mengobservasi ketepatan waktu dan biayanya

Project Management yang efektif
·         Manusia (perekrutan, seleksi, pelatihan, kinerja, kompensasi, karir, organisasi, design kerja, membentuk tim)
·         Produk  (cakupan, alternatif solusi, dekomposisi)
·         Proses (kerangka aktivitas, milestones, kinerja produk, dan jaminan kualitas )
·         Proyek (perencanaan, penjadwalan dan pengendalian)

Manusia
·         Pemain (manajer senior, manajer teknik, praktisi, customers, end-users)
·         Model Kepemimpinan Tim (motivasi, organisasi, keahlian)
·         Karakteristik manajer proyek yang efektif (menyelesaikan masalah, pencapaian sasaran, berpengaruh dan dapat membangun tim)

Produk
·         Ruang Lingkup Software (Konteks, informasi sasaran, fungsi, kinerja)
·         Dekomposisi Masalah (pembatasan atau perincian masalah – fokus pada fungsi dan proses penggunaannya.

Proses
·         Proses (pengembangan perangkat lunak) adalah sebuah kerangka kerja untuk tugas-tugas pembangunan perangkat lunak
·         Model Proses yang dipilih harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan pembuatnya, karakteristik software, dan lingkungan pembangunan proyek.
·         Setiap fungsi yang direkayasa harus melewati beberapa kerangka aktivitas yang telah ditentukan untuk organisasi software.

Proyek

           Kegagalan suatu proyek di tentukan oleh perencanaan yang baik, spesifikasi yang jelas, komunikasi yang baik dan sumber daya yang cukup

Label:

PERANCANGAN MANAJEMAN PROYEK SISTEM INFORMASI


nama  : Sri Waljiyanti
nim     : 12096588

Apa yang di maksud dengan Manajemen???
Manajemen secara umum merupakan proses pengkoordinasian pekerjaan sehingga dapat terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui sebuah tim.

Mengapa Manajemen Proyek???
·         Setiap pengembangan produk barang/jasa yang baru adalah kejadian unik dan berpeluang menjadi sebuah proyek.
·         Fenomena kehidupan modern seperti kompleksitas, siklus hidup yg semakin pendek dari produk barang/jasa, persaingan ataupun perbaikan kualitas membuat kebutuhan manajemen proyek menjadi penting

MANAJEMEN telah diartikan dalam berbagai pengertian, tetapi dalam pembahasan ini manajemen terdiri dari proses-proses atau kegiatan-kegiatan yang mengutamakan apa yang dilakukan manajer-manajer dalam mengoperasikan organisasi yang dipercayakan kepadanya; yakni operasi-operasi perencanaan, pengorganisasian, inisiatif dan pengendalian. Manajer merencanakan dengan menetapkan strategi dan tujuan serta memilih arah tindakan yang terbaik agar rencana-rencana itu dapat tercapai. Manajer mengatur tugas-tugas juga menyelesaikan tugas-tugas itu dalam kelompok-kelompok yang kompak serta mengatur pelimpahan wewenang-wewenang. Kemudian manajer mengendalikan prestasi/performa dari pekerjaan dengan menentukan standar-standar performa serta mencegah penyimpangan-penyimpangan terhadap standar-standar tersebut.

Pada dasarnya, Manajemen proyek dilakukan melalui aplikasi dan integrasi proses-proses manajemen proyek yang terdiri dari pengajuan (initiating), perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, dan penutupan . Setiap proyek umumnya pasti memiliki batasan-batasan (constraints), dan manajemen proyek berfungsi mengelola batasan-batasan ini agar proyek bisa mencapai hasilnya secara efisien dan efektif. Secara tradisional constraints proyek dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: bidang kerja (scope), biaya (cost), waktu (time). Ketiga constraints ini saling berhubungan dan digambarkan membentuk segitiga manajemen proyek. Bertambahnya bidang kerja proyek akan menambah waktu dan biaya, waktu yang sempit dapat berarti naiknya biaya dan berkurangnya bidang kerja, dan ketatnya keuangan bisa berarti bertambahnya waktu dan berkurangnya bidang kerja. Semuanya akan mempengaruhi kualitas hasil akhir proyek yang berupa produk atau jasa.


PROYEK adalah kagiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu.

SISTEM secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu set unsur-unsur yang tergabung menjadi satu untuk suatu tujuan bersama. Semua sistem merupakan bagian dari sistem-sistem lain yang lebih besar. Pada suatu organisasi proyek, organisasi itulah sistemnya dan bagian-bagiannya adalah departemen-departemen/bagian-bagian/biro-biro dalam proyek itu sebagai sub sistemnya. Integrasi dari sub-sitem-sub-sistemnya diusahakan
melalui penukaran (interchange) informasi.

INFORMASI perlu dibedakan dengan pengertian DATA, dan perbedaan ini harus jelas dan adalah penting untuk maksud sistem informasi manajemen. Data adalah kenyataan dan angka-angka yang sedang tidak dipakai dalam suatu proses pengambilan keputusan, dan data biasanya berbentuk “historical records” yang dicatat dan disimpan tanpa maksud segera digunakan/dikeluarkan untuk pengambilan keputusan. Informasi terdiri dari data yang sudah diperoleh kembali (dari records), dan telah diolah atau digunakan untuk maksud-maksud informatif atau kesimpulan, ataupun sebagai dasar untuk prediksi atau pengambilan keputusan.



sumber : http://muamergani.blogspot.com//

Label: